lukisan kakak dan adik karya basuki abdullah
GALERILUKISAN INDONESIA Rabu, 16 Juni 2010 Kakak Adik Karya Basuki Abdullah Lukisan Basuki Abdullah yang berjudul “Kakak dan Adik”, 1978 ini merupakan salah satu karyanya yang menunjukkan kekuatan penguasaan teknik realis. Dengan pencahayaan dari samping, figur kakak dan adik yang dalam gendongan terasa mengandung ritme drama
Lukisan”Kakak dan Adik” karya Basuki Abdullah (1978) kini disimpan di Galeri Nasional Indonesia, Jakarta. Pada masa Pemerintahan Jepang, Basuki Abdullah bergabung dalam Gerakan Poetra atau Pusat Tenaga Rakyat yang dibentuk pada tanggal 19 Maret 1943. Di dalam Gerakan Poetra ini Basuki Abdullah mendapat tugas mengajar seni lukis. Murid
2013Okt 4 - 10 lukisan terkenal dari Indonesia yang tidak hanya terkenal di dalam negeri saja, namun juga dikenal mancanegara. Indonesia mempunyai keanekaragaman budaya dan mempunyai nilai budaya yang cukup tinggi. Selain itu, para pelukis dari Indonesia juga telah dikenal di mata dunia, sebut saja seperti Abdulah, S.Mamala, dan Effendy. Berikut adalah 10
Berikutadalah 5 lukisan naturalisme karya Basuki Abdullah yang terkenal. Ia menolak gaya klasik dan dominasi Akademi Seni di Perancis. Basuki Abdullah Aliran Lukisan. Lukisan kakak dan adik ini merupakan lukisan beraliran Realisme yang dibuat oleh Basuki Abdullah pada tahun 1978. Beberapa ciri posmodern antara lain memperjuangkan
Pameranseni "Para Sekutu yang Tidak Bisa Berkata Tidak" menghadirkan koleksi-koleksi Galeri Nasional (Galnas) yang jarang dipamerkan.
Starstruck Rencontre Avec Une Star En Streaming. Title “Kakak dan Adik” Artist Basuki Abdullah Year 1971 Cat minyak pada kanvas. ukuran 65 x 79 cm. Lukisan Basuki Abdullah yang berjudul “Kakak dan Adik” 1978 ini merupakan salah satu karyanya yang menunjukkan kekuatan penguasaan teknik realis. Dengan pencahayaan dari samping, figur kakak dan adik yang dalam gendongan terasa mengandung ritme drama kehidupan. Dengan penguasaan proporsi dan anatomi, pelukis ini menggambarkan gerak tubuh mereka yang mengalunkan perjalanan sunyi. Suasana itu, seperti ekspresi wajah mereka yang jernih tetapi matanya menatap kosong. Apabila dengan pakaian mereka yang bersahaja dan berwarna gelap, sosok kakak beradik ini dalam selubung keharuan. Dari berbagai fakta tekstur ini, Basuki Abdullah ingin mengungkapkan empatinya pada kasih sayang dan kemanusiaan. Namun demikian, spirit keharuan kemanusian dalam lukisan ini tetap dalam bingkai Romantisisime. Oleh karena itu, figur kakak beradik lebih hadir sebagai idealisasi dunia utuh atau bahkan manis, daripada ketajaman realitas kemanusiaan yang menyakitkan. Pilihan konsep estetis yang demikian dapat dikonfirmasikan pada semua karya Basuki Abdullah yang lain. Dari berbagai mitologi, sosok-sosok tubuh yang telanjang, sosok binatang, potret-potret orang terkenal, ataupun hamparan pemandangan, walaupun dibangun dengan dramatisasi namun semua hadir sebagai dunia ideal yang cantik dengan penuh warna dan cahaya. Berkaitan dengan konsep estetik tersebut, Basuki Abdullah pernah mendapat kritikan tajam dari S. Sudjojono. Lukisan Basuki Abdullah dikatakan sarat dengan semangat Mooi Indie yang hanya berurusan dengan kecantikan dan keindahan saja. Padahal pada masa itu, bangsa Indonesia sedang menghadapi penjajahan, sehingga realitas kehidupannya sangat pahit, kedua pelukis itu sebenarnya memang mempunyai pandangan estetik yang berbeda, sehingga melahirkan cara pandang/pengungkapan yang berlainan. Dalam kenyataannya estetika Basuki Abdullah yang didukung kemampuan teknik akademis yang tinggi tetap menempatkannya sebagai pelukis besar. Hal itu terbukti dari berbagai penghargaan yang diperoleh, juga didukung dari masyarakat bawah sampai kelompok elite di istana, dan juga kemampuan bertahan karya-karyanya eksis menembus berbagai masa. Sumber
BASUKI ABDULLAH 1915 – 1993 Lukisan Basuki Abdullah yang berjudul “Kakak dan Adik”, 1978 ini merupakan salah satu karyanya yang menunjukkan kekuatan penguasaan teknik realis. Dengan pencahayaan dari samping, figur kakak dan adik yang dalam gendongan terasa mengandung ritme drama kehidupan. Dengan penguasaan proporsi dan anatomi, pelukis ini menggambarkan gerak tubuh mereka yang mengalunkan perjalanan sunyi. Suasana itu, seperti ekspresi wajah mereka yeng jernih tetapi matanya menatap kosong. Apalagi pakaian mereka yang bersahaja dan berwarna gelap, sosok kakak beradik ini dalam selubung keharuan. Dari berbagai fakta tekstual ini, Basuki Abdullah ingin mengungkapkan empatinya pada kasih sayang dan kemanusiaan. Namun demikian, spirit keharuan kemanusiaan dalam lukisan ini tetap dalam bingkai karena itu, figur kakak beradik lebih hadir sebabagi idealisme dunia utuh atau bahkan manis, daripada ketajaman realitas kemanusiaan yang menyakitkan. Pilihan konsep estetis yang demikian dapat dikonfirmasikan pada semua karya Basuki Abdullah yang lain. Dari beberapa mitologi, sosok-sosok tubuh yang telanjang, sosok binatang, potret-potret orang terkenal, ataupun hamparan pemandangan, walaupun dibangun dengan dramatisasi namun semua hadir sebagai dunia ideal yang cantik dengan penuh warna dan cahaya. Berkaitan dengan konsep estetik tersebut, Basuki Abdullah pernah mendapat kritikan tajam dari Sudjojono. Lukisan Basuki Abdullah dikatakan sarat dengan semangat Mooi Indie yang hanya berurusan dengan kecantikan dan keindahan saja. Padahal pada masa itu, bangsa Indonesia sedang menghadapi penjajahan, sehingga realitas kehidupannya sangat pahit. Kedua pelukis itu sebenarnya memang mempunyai pandangan estetik yang berbeda, sehingga melahirkan cara pengungkapan yang berlainan. Dalam kenyataan estetik Basuki Abdullah yang didukung kemampuan teknik akademis yang tinggi tetap menempatkannya sebagai pelukis besar. Hal itu terbukti berbagai penghargaan yang diperoleh, juga dukungan dari masyarakat bawah sampai kelompok elite di istana, dan juga kemampuan bertahan karya-karyanya eksis menembus berbagai masa. Kakak dan Adik / Brother and Sister 1978 Cat minyak di atas kanvas / Oil on canvas, 65 x 79 cm, Inv. 43/SL/A Posted on 15 Mar 2007 by webmaster Artikel dan gambar di atas diambil dari
Kritik Lukisan “kakak dan adik” oleh Ube Latif Sulaeman 2401412041 305-306 Basuki Abdullah, 1971, “Kakak dan Adik” 65 x 79 cm Cat minyak pada kanvas Lukisan “Kakak dan Adik” karya Basuki Abdullah ini dibuat tahun 197 1 . Lukisan ini berukuran 65 x 79 cm dan digarap menggunakan cat minyak pada kanvas. Dalam lukisan yang dibuat tahun 1971, Basuki Abdullah menampilkan sosok dua orang anak kecil yaitu dua orang kakak beradik. Pada subjek matter dua orang kakak beradik ini, terlihat seorang kakak perempuan yang sedang menggendong adiknya laki-laki. Pada lukisan yang dibuat oleh seniman yang lahir di Surakarta, Jawa Tengah ini melukiskan sosok manusia yang digarap secara realistis. Jika dilihat bentuk dari subjek matter-nya sangat proporsip baik sosok kakak maupun adiknya. Kemudian warna yang yang terdapat pada lukisan ini cenderung warna-warna gelap, yaitu warna coklat dan hitam. Warna coklat terlihat pada penggarapan kulit subjek matter dan warna background yang coklat kehitaman namun meskipun warna yang digunakan cenderung sederhana dan sedikit namun lukisan ini terlihat sangat estetis apalagi dengan pencahayaan dari samping, figur kakak dan adik yang dalam gendongan terasa mengandung ritme drama kehidupan. Lukisan “kakak dan adik” ini terlihat seimbang dengan penggarapan subjek lukisan yang hampir penuh pada kanvas, sehingga tidak banyak ruang kosong yang terlihat pada kanvas. Selain itu jika dilihat tekstur pada lukisan tersebut yatu tekstur lembut. Yang menarik dari lukisan “kakak dan adik” ini yaitu terdapat pda bentuk wajah dan penggarapan wajah yang terlihat mirip antara kakak dan adik tersebut sehingga terkesan sangat nyata dalam kehidupan. Jika diperhatikan lukisan “kakak dan adik” ini tidak seperti karya Basuki Bdullah yang lain yang selalu menghadirkan karya bersubjek wanita cantik yang terkadang ditampilkan dengan telanjang, mitos-mitos, tokoh bangsawan, namun disini Basuki Abdullah mengahdirkan sosok yang terlihat dalam kaharuan. Namun demikian, saya berpendapat semangat keharuan kemanusian dalam lukisan ini tetap dalam tingkat Romantisisime. Oleh karena itu, figur kakak beradik lebih hadir sebagai idealisasi dunia utuh atau bahkan manis, daripada ketajaman realitas kemanusiaan yang menyakitkan. Pilihan konsep estetis yang demikian dapat diterapkan pada semua karya Basuki Abdullah yang lain. walaupun dibangun dengan dramatisasi namun semua hadir sebagai dunia ideal yang cantik dengan penuh warna dan cahaya mengingat Basuki Abdullah merupakan salah satu pelukis yang sempat dijiluki sebagai pelukis dengan semangat Mooi Indie karena selalu menghadirkan yang indah-indah meskipun pada saat itu Indonesia sedang dalam penjajahan. Dengan penguasaan proporsi dan anatomi, pelukis ini menggambarkan gerak tubuh mereka yang mengalunkan perjalanan sunyi. Suasana itu, seperti ekspresi wajah mereka yang jernih tetapi matanya menatap kosong. Apabila dengan pakaian mereka yang bersahaja dan berwarna gelap, sosok kakak beradik ini dalam selubung keharuan. Dari berbagai fakta ini, Basuki Abdullah ingin mengungkapkan empatinya pada kasih sayang dan kemanusiaan. Konteks yang terdapat pada lukisan ini yaitu mengandung aspek sosial kemanusiaan hal ini bisa dlihat dengan seorang kakak yang sedang menggendong adiknya dengan penuh rasa kasih sayang. Kemudian Pesan yang ingin disampaikan oleh seniman yaitu mengenai pentingnya kasih sayang diantara manusia terlebih antara saudara. Menurut kritikus seni Ube Latif Sulaeman, lukisan yang menampilkan seorang kakak yang sedang mengendong adiknya ini jika dilihat dari penggarapannya tidak semuanya realistis, hal ini terlihat dari penggarapan baju yang tidak detail dibanding dengan pengarapan wajah yang realistis, hal ini menurut kritikus terbilang kurang konsisten dalam teknik penggarapan, karena hal ini bias saja mengurangi nilai estetis yang terkandung dalam lukisan tersebut. Namun terlepas dari kekurangan tersebut secara keseluruhan lukisan yang bertema kasih sayang kemanusiaan ini merupakan karya yang berkualitas, karena memiliki makna yang mendalam. Selain itu lukisan ini dengan serius meskipun telah disinggung teknik penggarapan yang kurang konsisten namun itu sudah menjadi gaya melukis serta cirri khas dari karya lukis seorang Basuki Abdullah.
lukisan kakak dan adik karya basuki abdullah