apa yang diharapkan warga dari sebuah sistem pendidikan

AdapunTujuan dari Pendidikan Kewarganegaraan adalah menciptakan warga negara yang memiliki wawasan kewarganegaraan, menanamkan rasa cinta tanah air, dan bangga menjadi warga negara penerus bangsa Indonesia. Dengan pendidikan kewarganegaraan ini para generasi muda diharapkan mampu memiliki kesadaran akan pentingnya demokrasi dan HAM Jawaban A. Sistem pendidikan yang baik.. Dilansir dari Ensiklopedia, bacalah kutipan teks berikut!apa yang diharapkan warga dari sebuah sistem pendidikan bagi orang awam sekalipun pasti tahu bahwa yang dibutuhkan adalah setidaknya kurikulum yang baik, pengajar yang enak, fasilitas memadai, dan biaya murah jika bisa. lalu selebihnya mungkin Adanyaliberalisasi pendidikan di Indonesia memang bisa membuat Indonesia nantinya bisa mendapatkan tenaga pendidik dari luar, dan Indonesia juga bisa mendapatkan akses pendidikan yang sama seperti di Australia. Namun di sisi lain, adanya bentuk transfer tenaga pendidik, transfer teknologi, dan sebagainya perlu dikaji ulang apakah Indonesia pendidikandi suatu satuan pendidikan b. Rapor pendidikan daerah, yang menampilkan indikator juga hasil mutu pendidikan dari daerah dan satuan pendidikan di daerah tersebut f. Platform penyajian data yang terpusat, sehingga satuan pendidikan tidak perlu menggunakan beragam aplikasi sehingga diharapkan dapat meringankan beban administrasi. 7 Pendidikankewarganegaraan di perguruan tinggi sangat diperlukan terutama untuk mempersiapkan mahasiswa sebagai penerima tongkat estafet dalam meneruskan pembangunan bangsa dan negara Indonesia. pendidikan kewarganegaraan adalah suatu proses yang dilakukan oleh lembaga pendidikan dimana seseorang mempelajari orientasi, sikap, dan perilaku Starstruck Rencontre Avec Une Star En Streaming. Jawaban untuk soal di atas adalah C. Mari cermati pembahasan berikut ini. Teks di atas termasuk teks editorial, yakni jenis teks yang berisi pendapat penulis terhadap sebuah isu aktual yang terjadi, teks editorial dapat ditemukan di surat kabar. Masalah yang disoroti dalam paragraf tersebut adalah mengenai sistem pendidikan yang baik. Hal ini sesuai dengan bunyi pada kalimat kedua, yakni “Bagi orang awam sekalipun pasti tahu bahwa yang dibutuhkan adalah setidaknya kurikulum yang baik, pengajar yang enak, fasilitas memadai, dan biaya murah jika bisa.” Dengan demikian, jawaban yang tepat adalah C. a. Sistem pendidikan yang baik. b. Biaya pendidikan yang mahal. c. Mutu pendidikan yang merosot. d. Fungsi pendidikan di masyarakat. e. Masalah pendidikan di Indonesia. Jawaban A. Sistem pendidikan yang baik.. Dilansir dari Ensiklopedia, bacalah kutipan teks berikut!apa yang diharapkan warga dari sebuah sistem pendidikan bagi orang awam sekalipun pasti tahu bahwa yang dibutuhkan adalah setidaknya kurikulum yang baik, pengajar yang enak, fasilitas memadai, dan biaya murah jika bisa. lalu selebihnya mungkin adalah lingkungan yang kondusif, daya saing yang tinggi, serta segala aspek lain yang ada di luar ruang yang disoroti dalam paragraf tersebut adalah sistem pendidikan yang baik.. Dalam kehidupan sehari-hari, manusia terikat pada sebuah sistem. Sebab sebagai makhluk sosial yang berkelompok, berorganisasi dan berinteraksi, diperlukan sebuah pengendali untuk memastikan bahwa segalanya berjalan sesuai dengan tujuan yang diharapkan. Dari pengertian tersebut, dapat disimpulkan bahwa sistem berfungsi membantu serta mengarahkan pekerjaan manusia, termasuk juga sebagai pengawasan. Termasuk di dalam dunia pendidikan, ada sistem yang mengikat untuk dapat menggerakkan orang-orang berkecimpung dalam sektor tersebut. Apa Itu Sistem Pendidikan?Kita semua tahu dan menyadari bahwa pendidikan sangat diperlukan individu dan masyarakat. Tanpa pendidikan, pengetahuan yang ada selama berabad-abad ini akan menguap begitu saja. Maka, setiap orang harus belajar sebagai bekal kehidupan di masa depannya karena pendidikan telah menjadi kebutuhan semua orang, maka dibentuklah sebuah sistem yang mengatur dan menjadi standar mereka yang terlibat di dalamnya. Secara sederhana, sistem pendidikan dimaknai dengan seluruh sebuah kumpulan atau organisasi yang berada dalam suatu wilayah atau kesatuan dipimpin seorang pejabat eksekutif yang bertanggung jawab akan keberlangsungan pendidikan tersebut. Selain itu, sistem pendidikan memiliki berbagai macam komponen yang kemudian membentuk sebuah proses. Komponen tersebut antara lain, prioritas pendidikan, peserta didiknya, manajemen dan pengelolaan, struktur organisasi, waktu, guru, fasilitas, pengawasan, teknologi, penelitian dan biaya. Selanjutnya komponen tersebut kemudian bekerja sama satu sama lain, supaya sistem yang telah dibuat berjalan dengan sesuai dengan harapan. Baca juga 10 Negara dengan Sistem Pendidikan Terbaik di DuniaPerkembangan Sistem Pendidikan di IndonesiaSistem pendidikan di Indonesia terdiri dari empat jenjang Sekolah Dasar SD, Sekolah Menengah Pertama SMP dan Sekolah Menengah Atas SMA. Pada keempat jenjang tersebut, Sekolah Negeri mendominasi sistem pendidikan di Indonesia saat ini, secara persentase mencapai 52%. Selanjutnya 48% dimiliki oleh sektor swasta. Perkembangan sistem pendidikan di Indonesia sangat mencolok terjadi di setiap pergantian pemerintahan. Sebab lain kepala pemerintahan, lain juga visi misi pendidikan yang dibawa. Selain itu pengaruh transisi ekonomi negara mempengaruhi perkembangan sistem pendidikan di Indonesia. Bagaimana perjalanan dan perkembangan sistem pendidikan di Indonesia? Berikut rangkumannya Zaman Kolonial Seperti kita ketahui bersama Indonesia mengalami masa penjajahan selama 3,5 abad oleh Belanda dan Jepang selama 3,5 tahun. Pada masa ini, sistem pendidikan di Indonesia dimulai dengan hadirnya Sekolah Rakyat yang diperuntukkan untuk masyarakat Indonesia dengan kualifikasi khusus yakni memiliki kedudukan sosial. Pasca Kemerdekaan Jika pada zaman penjajahan, hanya murid tertentu yang bisa bersekolah. Maka setelah kemerdekaan, menjadi hak semua warga negara bisa bersekolah. Pada pemerintahan Presiden Soekarno dan Mohammad Hatta, sistem pendidikan di Indonesia mulai masuk ke dalam sistem pendidikan menonjol adalah pendidikan keagamaan dimana agama Islam menjadi landasan sangat menonjol. Hal ini didorong dengan organisasi agama yang sangat besar perannya dalam kehidupan masyarakat Indonesia sehari-hari. Selain kehadiran pesantren-pesantren di Indonesia, sekolah swasta juga mulai banyak hadir dan mulai diakses oleh masyarakat tanpa harus memandang status sosial. Sayangnya, pada masa tersebut, sekolah belum gratis atau tidak memungut biaya. Era Orde Baru Pada era Presiden Soeharto yang dikenal sebagai era Orde Baru, sistem pendidikan di Indonesia dalam kurikulumnya menitikberatkan pada pembangunan karakter murid dengan kewajiban penataran P4 bagi peserta didik, normalisasi kehidupan kampus, bina siswa melalui OSIS, ejaan Bahasa Indonesia yang disempurnakan atau EYD, kuliah kerja nyata KKN bagi mahasiswa hingga merintis sekolah pembangunan. Pasca-Reformasi Sistem pendidikan di Indonesia pada masa ini terjadi perubahan pada hal peraturan atau kebijakan. Selain itu, pada masa ini juga sangat perhatian pada kualitas guru sebagai bagian penting dari sistem pendidikan di Indonesia. Caranya lewat sertifikasi guru, sedangkan pada murid mengedepankan pendidikan karakter dan penyelenggaran Ujian Nasional UN. Sistem Pendidikan di Indonesia Saat IniDimulai pada Presiden Susilo Bambang Yudhoyono SBY, sistem pendidikan di Indonesia menetapkan standar bahwa seluruh anak di Indonesia berhak mendapatkan pendidikan setara. Maka, diselenggarakan program Bantuan Operasional Sekolah BOS dan beasiswa bagi anak murid yang tidak mampu dikenal dengan Bidik Misi. Berganti era Presiden Joko Widodo yang menitikberatkan pada kualitas sumber daya manusia SDM agar bisa bersaing menghadapi pasar global. Sistem pendidikan di Indonesia kemudian menitikberatkan pada penelitian, pengembangan teknologi dan pengembangan ilmu murni. Baca juga Macam-Macam Metode Pembelajaran di Indonesia dan PenjelasannyaBerbagai Sudut Pandangan Mengenai Sistem Pendidikan di IndonesiaMenurut PricewaterhouseCoopers PwC, sebagai negara yang berkembang, Indonesia diprediksi akan menjadi negara dengan perekonomian terbesar di dunia pada tahun 2050. Salah satu penggeraknya adalah pertumbuhan kelas menengah yang tertopang tingkat pendidikan yang tinggi dan merata. Agar kondisi tersebut bisa terwujud, tentu berbagai persoalan yang terjadi di Tanah Air harus segera dapat diselesaikan. Seperti yang diutarakan Country Director Bank Dunia untuk Indonesia Rodrigo A. Chaves, bahwa kelas menengah memegang kunci untuk membuka potensi Indonesia. Untuk mencapainya, maka pemerintah mesti mendukung pertumbuhan kelompok ini di semua lini. Termasuk dukungan untuk meningkatkan kualitas pendidikan dan keterampilan penduduk dan mempromosikan pertumbuhan penciptaan lapangan kerja dan akses yang luas ke perlindungan sosial. Indonesia memang terus berusaha untuk menyediakan pendidikan inklusif yang berkualitas tinggi. Sayangnya, Bank Dunia menyebut Indonesia masih tertinggal dalam hal melek huruf dibandingkan negara-negara di Asia Tenggara lainnya. Laporan Bank Dunia menyebut, secara persentase baru 55% masyarakat melek huruf. Angka ini tentu lebih tinggi dibandingkan Vietnam yang mencapai 20% dari total jumlah juga Mengenal Scaffolding Sebagai Metode Mengajar Beserta Manfaat dan ContohnyaDi sisi lain, jumlah pelajar Indonesia yang berangkat ke luar negeri untuk belajar terus bertambah. Data UNESCO mencatat terjadi lonjakan jumlah pelajar Indonesia yang sekolah di luar negeri sejak tahun 1998 hingga 2016 naik hingga 62%. Ini menjadikan Indonesia sebagai negara ketiga di Asia Tenggara setelah Vietnam dan Malaysia dengan jumlah pelajar terbanyak yang belajar ke luar negeri. Meski begitu, jumlahnya sangat kecil jika dibandingkan dua negara tersebut yang secara persentase kenaikan mencapai 300%. Berkaca pada kondisi tersebut, Lowy Institute yakni lembaga think tank asal Australia menyebut pemerintah kurang berinvestasi di sektor pendidikan. Misalnya dalam hal mendorong swasta untuk masuk dalam membangun lembaga pendidikan berkualitas. Di sisi lain, sistem pendidikan di Indonesia juga dinilai belum menguntungkan guru dan dosen dalam hal kesejahteraan. Guru dituntut untuk terus mengasah keterampilannya dan meningkatkan kualifikasi tapi gaji yang diterima juga kerap tak sepadan dengan tuntutan. Bank Dunia, OECD, dan ADB bahkan menyebut Pemerintah tidak menjadikan sektor pendidikan sebagai investasi penting sebuah bangsa. Ini tercermin dari anggaran pendidikan yang tidak lebih besar ketimbang anggaran lain. Kalau pun saat ini Pemerintah Joko Widodo telah memberikan porsi anggaran pendidikan sebesar 20% dari Anggaran Pendapatan Belanja Negara APBN, tapi persentase tersebut dinilai masih rendah jika dibandingkan negara tetangga ASEAN lainnya yang bisa mencapai 30% sampai 40%. Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas. Sistem dapat kita maknai sebagai sekelompok komponen atau elemen yang tergabung menjadi satu kesatuan dalam rangka mencapai tujuan. Pendidikan sebagai suatu sistem berarti aktivitas yang di dalamnya da bagian bagian atau unsur yang berkaitan dan menjadi kesatuan yang kokoh untuk mencapai cita cita ataupun tujuan. Pada pendidikan sebagai sistem ini tentunya akan ada strategi yang dipakai untuk melakukan aktivitas belajar mengajar dalam rangka mencapai tujuan nasional pendidikan menjadi alat atau fasilitas yang terdiri atas komponen dan bagian yang saling berhubungan dan berikatan satu dengan yang lainnya untuk mewujudkan pembudayaan masyarakat dan nilai nilai yang sama. Sistem pendidikan juga dimaknai sebagai suatu strategi yang digunakan untuk melakukan proses belajar mengajar untuk mencapai tujuan dimana akan mampu mengembangkan potensi dan bakat dalam dirinya .Sistem pendidikan terbagi dua yaitu sistem pendidikan mikro dan sistem pendidikan makro. Apa perbedaannya? Sistem pendidikan mikro itu lebih memfokuskan kepada unsur pendidik dan peserta didik sedangkan sistem pendidikan makro lebih memfokuskan kepada input, proses dan keluaran. Input dapat kita lihat sebagai sumber daya manusia, sistem nilai, pengetahuan. Contohnya yaitu peserta didik, tujuan pendidikan dan dasar pendidikan. Proses itu berupa cara yang dipakai dalam sistem pendidikan. Komponen dari proses yaitu pendidik, materi pendidikan, metode, sarana dan prasarana, administrasi dan anggaran. Sedangkan output merupakan hasil dalam pendidikan. Berikut ini akan saya jelaskan apa saja komponen dalam sistem pendidikan Tujuan Pendidikan Pendidikan di Indonesia ada dan dilaksanakan untuk membentuk manusia menadi karakter yang memiliki nilai nilai Pancasila, nilai spiritual dan jasmani, aspek kognitif, aspek sosial yang memiliki ikatan dengan lingkungan dan dirinya sendiri. Tujuan pendidikan lainnya juga dapat kita lihat pada setiap tujuan lembaga pendidikan nya seperti bagaimana tujuan di sekolah dengan universitas. Tujuan pendidikan juga akan menentukan pandangan hidup yang akan dijiwai oleh tingkah laku pribadi merupakan orang yang berperan penting dalam mengaktualisasikan aspek kognitif, keterampilan dan membina sikap postif agar diterapkan oleh peserta didik dalam proses memperoleh ilmu pengetahuan. Pendidik memiliki tujuan lainnya yaitu untuk membina sikap peserta didiknya. Pendidik bukan hanya berfokus pada transfer pengetahuan ataupun informasi dan keterampian saja tetapi juga mengkoordinasi antara aspek kognitif, keterampilan dan sikap. Inilah yang membedakannya dengan pengajar dengan fokus pada aspek kognitif dan pelatih dengan focus pelatihan keterampilan.Peserta didikPeserta didik merupakan subjek dalam pendidikan. Mereka inilah yang akan dikembangkan pengetahuan, keterampilan, bakat, potensi dan sikapnya agar menjadi manusia yang berkualitas dan berpendidikan. Peserta didik akan dibimbing, dibina dan diarahkan untuk memiliki kemampuan dan sikap yang lebih baik dan maju sesuai dengan nilai dan tujuan pendidikan Indonesia. Setiap peserta didik memiliki potensi fisik dan psikis yang khas dimana pendidik harus bisa membimbing mereka menjadi pribadi yang berkarakter PendidikanMateri pendidikan ini terkait dengan kurikulum. Kurikulum harus disusun secara matang dan teratur. Kurikulum yang akan diberikan harus sesuai dengan tujuan dan pandangan hidup bangsa serta mencakup aspek pengetahuan, keterampilan, sikap dan spiritual yang akan membentuk peserta didik menjadi generasi yang media dan alat pendidikan Metode dalam pendidikan berkaitan dengan bagaimana pendidik akan melaksanakan proses belajar mengajar kepada peserta didiknya. Metode dalam mendidik seharusnya bisa disesuaikan dengan situasi dan kondisi peserta didiknya. Apakah itu menggunakan metode diktatoral dimana pendidik berperan dalam menentukan semuanya, metode liberal dimana pendidik tidak boleh terlalu banyak turun tangan dalam perkembangan anak atau dengan metode demokratis dimana pendidik dan peserta didik memiliki peran yang penting dalam proses pendidikan. Media dan alat pendidikan sebagai penunjang baik secara langsung ataupun tidak langsung berguna dalam proses tentu turut mempengaruhi berkembangnya potensi yang dimiliki peserta didik. Baik itu lingkungan keluarga, sekolah, masyarakat maupun lingkungan lainnya akan mempnegaruhi perkembangan dan keberhasilan peserta didik. Jika anak berada pada lingkungan yang tidak pantas ataupun buruk tentunya kemungkinan besar anak ini akan terpengaruh menjadi pribadi yang kurang baik. Itu semua balik lagi tergantung seberapa kuat karakter pribadi anak ini menempatkan dirinya dalam berbagai situasi dan Sistem pendidikan dalam suatu negara akan menentukan kualitas pendidikan peserta didik. Semua komponen dalam pendidikan jika ada, berkualitas dan berikatan dengan kuat maka pendidikan yang dihasilkan tentu semakin baik dan tujuan atau cita cita yang diperjuankan akan berhasil Hidayat,R. Abdillah. 2019. Ilmu Pendidikan Konsep, Teori dan Aplikasinya. Medan LPPPI. Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas. Pendidikan merupakan hal terpenting bagi setiap negara untuk dapat berkembang pesat. Negara yang maju akan menempatkan pendidikan sebagai prioritas utamanya, karena dengan pendidikan, kemiskinan dan kebodohan pada rakyatnya akan tergantikan menjadi kesejahteraan dan kecerdasan. Hasil yang di peroleh dari pendidikan tidak hanya sebuah wawasan, ilmu, dan pengetahuan yang luas, tetapi dapat juga memperoleh akhlak yang baik, Memperoleh ilmu yang dapat diamalkan kepada banyak orang tentunya hal yang sangat positif dan memiliki nilai yang baik. Tetapi ilmu yang diamalkan kepada banyak orang tentunya harus dibarengi dengan sebuah adab, adapun tingkatan yang lebih tinggi dari ilmu yaitu adab. Maka dari itu Hakikat dari pendidikan bukanlah merubah pikiran dari yang sebelumnya mitos menjadi logos, tapi mengubah tingkah laku manusia yang semulanya tak beradab menjadi lebih merupakan hak setiap warga negara dan warga negara berhak mendapatkan haknya untuk merasakan pendidikan, seperti yang termaktub dalam UUD 1945 yang menyatakan secara jelas, bahwa "setiap warga negara berhak mendapatkan pendidikan". Pendidikan sejatinya adalah upaya untuk menuju kemajuan, ciri negara yang maju salah satu adalah sumber daya manusia SDM nya berkualitas, dan di negara yang maju alokasi anggaran untuk pendidikan mencapai 50% dari total APBN nya jika di bandingkan dengan Indonesia yang hanya 20% dari total APBN nya, maka wajar saja jika Indonesia masih belum bisa menjadi negara permasalahan pendidikan di Indonesia sama halnya seperti mengurai benang kisut, sulit menemukan ujung pangkal permasalahannya. Melihat permasalahan demi permasalahan pendidikan di Indonesia hanya dapat diselesaikan dengan kerja sama dari semua pihak, Proses pendidikan yang dijalani selama hampir 77 tahun Indonesia merdeka, belum bisa membuat perubahan yang signifikan terhadap pola pikir sumber daya manusianya. Berbicara mengenai pendidikan di Indonesia, pendidikan di Indonesia mempunyai masalah yang serius seperti biaya pendidikan yang mahal, dan masih banyaknya anak-anak yang masih belum bisa merasakan bangku sekolah, hal ini sangat berbanding terbalik bila di bandingkan dengan UU no 29 tahun 2003. Di dalam pasal 34 ayat 2 Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, menyebutkan bahwa " Pemerintah dan pemerintah daerah menjamin terselenggaranya wajib belajar minimal pada jenjang pendidikan dasar tanpa memungut biaya", sedangkan dalam ayat 3 menyebutkan bahwa "wajib belajar merupakan tanggung jawab negara yang diselenggarakan oleh lembaga pendidikan pemerintah, pemerintah daerah, dan masyarakat". Lantas pendidikan ini untuk siapa dan buat siapa? Berdasarkan data yang dipublikasi oleh World Population Review, pada tahun 2021 lalu Indonesia masih berada di peringkat ke-54 dari total 78 negara yang masuk dalam pemeringkatan tingkat pendidikan dunia. Tapi setidaknya posisi tersebut naik satu peringkat dari tahun sebelumnya yakni di tahun 2020 yang ada di peringkat ke-55. Dari acuan tersebut pula, Indonesia masih kalah unggul dengan berada di posisi ke-4 jika dibandingkan dengan sesama negara yang berada di kawasan Asia Tenggara seperti Singapura di peringkat 21, Malaysia di peringkat 38, dan Thailand di peringkat 46. Sudah menjadi keharusan sebagai warga negara yang baik dan sadar akan pentingnya pendidikan, untuk merapatkan barisan dan gotong royong dalam upaya memperbaiki system pendidikan di Indonesia. Jika bukan kita lantas siapa lagi yang akan memperbaiki system pendidikan Indonesia? Ini merupakan tanggung jawab bersama sebagai warga negara untuk memajukan pendidikan Indonesia. Tak peduli kita sebagai apa, entah itu petani, buruh, siswa ataupun guru, semua mempunyai hak dan kewajiban yang sama untuk pemaparan di atas dapat ambil benang merahnya bahwa pendidikan merupakan hak seluruh warga negara, dan warga negara berhak mendapatkan haknya untuk merasakan pendidikan. Disadari atau tidak pendidikan di Indonesia saat ini memiliki masalah seperti biaya pendidikan yang mahal, dan belum menyeluruh. Ini merupakan tanggung jawab kita bersama sebagai warga negara tersebut dapat kita mengambil solusi yaitu dengan cara alokasi anggaran untuk pendidikan haruslah ditambah setiap tahunnya. Dengan adanya penambahan jumlah anggaran untuk pendidikan maka dapat diharapkan dapat meminimalisir biaya pendidikan. Dan juga masyarakat yang kurang mampu bisa juga merasakan pendidikan, dan dengan itu juga pendidikan tidak hanya bisa di rasakan oleh orang-orang kaya saja. Dan yang terakhir jika semua sudah terlaksana, lambat laun sumber daya manusia Indonesia akan lebih berkualitas dengan begitu Indonesia akan beralih dari negara berkembang ke negara yang maju. Lihat Pendidikan Selengkapnya

apa yang diharapkan warga dari sebuah sistem pendidikan